Di Google sendiri, ada sekitar 639.000 hasil pencarian. Belum lagi di Penelusuran terkait, kata kunci yang berhubungan dengan Cara Meningkatkan Omset variasi nya banyak banget.
Hanya saja, dari ribuan artikel yang ada, yang dibahas ya itu itu saja!
Seperti, berikan diskon, tingkatkan kualitas produk, evaluasi penjualan, tingkatkan pelayanan, dan lain sebagainya.
Ya bener sih, hanya saja ...
Caranya gak sinkron!
Omset itu kan angka ya. Angka itu kuantitas, kuantitatif. Maka cara ningkatinnya juga harus kuantitatif.
Sedangkan cara yang dibahas mayoritas adalah hal-hal kualitatif seperti pemberian diskon, mengevaluasi penjualan, meningkatkan pelayanan, dan lain sebagainya.
Jadi, gimana dong?
Ya gunakanlah pendekatan kuantitatif. Pendekatan yang bisa diukur. Karena apa yang bisa diukur, bisa ditingkatkan.
Seperti halnya mau angka 9, maka pendekatannya bisa: 1x9, 2x4.5, 3x3 atau mungkin (2x4)+1. Semuanya sama, kuantitatif, dan hasilnya adalah 9.
Coba saya tanya;
Misal kamu ingin omset bulan depan 100M, lalu menempuh cara seperti memberikan diskon, mengevaluasi penjualan, meningkatkan pelayanan, dan cara-cara lainnya.
Pertanyaan saya adalah :
Saya yakin kita semua akan kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Beda halnya dengan ilustrasi angka 9 diatas.
Kamu mau ambil 1x9 bisa. Ambil 2x4.5 juga hasilnya 9. Kalau mau 10 ya berarti tambah lagi caranya jadi 2x5 atau (3x3)+1 hasilnya juga 10.
Lebih terukur kan?
Maka, ketika berbicara omset, berapapun angka yang ingin Kamu capai, pendekatan rumusnya selalu terdiri dari 4 pilar:
Dari ke 4 pilar omset tersebut, maka akan di dapatkan rumus omset sebagai berikut:
(Prospek) x (% Closing) = (Buyer) x (Average Sales) x (Repeat Order) = Omset
Ketika ada omset, maka harus ada profit dong? Maka rumusnya:
(Prospek) x (% Closing) = (Buyer) x (Average Sales) x (Repeat Order) = (Omset) x (Margin) = Profit
Saya kasih ilustrasi biar gampang ...
Dari ilustrasi diatas, maka sejatinya untuk meningkatkan omset itu adalah ...
Gimana, menarik bukan?